Sobat Jadul! Siapa di sini yang pernah nonton wayang? Atau pernah lihat wayang kulit pas acara Agustusan?
Wayang itu bagian dari budaya kita yang udah ada sejak ribuan tahun lalu, lho. Dulu, orang-orang duduk lesehan nonton wayang sampai larut malam. Sekarang? Kita bisa nonton digital, bahkan ada versi animasinya.
Tapi, pernah kepikiran nggak sih, dari mana sebenarnya wayang berasal? Yuk, kita bahas asal usul wayang sambil makin bangga sama budaya Indonesia.
Baca juga: Boboko: Warisan Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Sunda!
Asal Usul Wayang
Wayang adalah salah satu keanekaragaman budaya di daerah Jawa, Sob. Seni pertunjukan ini sudah eksis sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, sekitar abad ke-9 di Kerajaan Mataram Kuno. Lalu berkembang di Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit di abad ke-15.
Mengutip dari kbbi.web.id, nama “wayang” sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu “wod” dan “yang” dan memiliki artinya “bayangan,” karena wayang kulit dimainkan dengan cahaya lampu yang memproyeksikan bayangan ke layar.
Awalnya, cerita wayang banyak mengambil kisah dari epos India seperti Mahabharata dan Ramayana. Tapi, seiring waktu, wayang mulai beradaptasi dengan budaya lokal.
Bahkan, saat Islam masuk ke Nusantara, Sunan Kalijaga memanfaatkan wayang sebagai media dakwah, menciptakan kisah-kisah Islami seperti Wayang Menak.
Di tanggal 7 November 2003, wayang resmi ditetapkan sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi yang indah dan berharga oleh UNESCO. Bergelar Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Jenis-jenis Wayang di Indonesia
Wayang di Indonesia itu nggak cuma satu jenis, lho! Ada banyak banget versi yang berkembang di berbagai daerah. Nih, beberapa yang paling populer:
- Wayang Kulit

All Image: Pinterest
Jadi yang paling terkenal, yang satu ini terbuat dari kulit kerbau atau sapi yang diukir detail, terus dimainkan di balik layar putih. Biasanya, cerita yang dibawakan berasal dari kisah Mahabharata dan Ramayana.
- Wayang Golek

Kalau wayang kulit pakai bayangan, wayang golek ini berbentuk boneka kayu tiga dimensi. Populer di daerah Jawa Barat, terutama pertunjukan khas Sunda.
Ceritanya sering mengangkat kisah Mahabharata, Ramayana, atau cerita masyarakat Sunda seperti Si Cepot.
- Wayang Orang

Nah, kalau yang satu ini bukan boneka, tapi manusia asli yang berperan sebagai tokoh dalam cerita wayang.
Wayang orang biasanya dimainkan dalam acara-acara besar seperti pertunjukan di keraton atau acara budaya. Bisa dibilang, ini adalah “drama musikal” ala budaya Jawa yang keren abis.
Baca juga: Wow! Ini Sejarah Permainan Monopoli yang Ternyata Punya Kisah Unik
- Wayang Beber

Salah satu yang paling kuno. Wayang yang satu ini cukup unik karena nggak pakai boneka, melainkan gambar yang dilukis di atas kain atau gulungan kertas (beber).
Dalang akan membentangkan gambar dan mulai bercerita sambil menunjuk tokoh-tokoh yang ada di lukisan.
- Wayang Krucil

Mirip wayang golek, tapi lebih kecil dan terbuat dari kayu pipih yang mengangkat kisah-kisah sejarah atau legenda lokal. Kata “krucil” sendiri diambil dari bentuknya yang lebih kecil.
Wih, keren ya. Ternyata banyak banget jenis-jenis wayang yang berkembang di Indonesia.
Bangga Lokal, Bangga Indonesia
Wayang adalah warisan budaya Indonesia yang patut kita banggakan! Sebagai generasi muda, kita punya peran penting dalam melestarikannya, dan caranya nggak harus rumit, lho.
Baca juga: Kembali ke Masa Kecil: Asal Usul Tamagotchi, Mainan Jadul Tapi Hits!
Kita bisa mulai dengan menonton pertunjukan wayang, mengenalkan wayang ke teman-teman, atau bahkan memakai produk lokal dengan motif wayang. Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa membantu menjaga budaya ini tetap hidup.
Yuk, tunjukkan rasa cinta kita pada budaya Indonesia. Kalau bukan kita yang bangga, siapa lagi?
Wayang adalah Indonesia, bangga karena saya Indonesia 😊🇮🇩
wayang 🇲🇨
BusinessIraq.com spotlights Iraq’s involvement in international trade and its partnerships with other nations. We highlight key trade agreements, analyze export and import trends, and explore opportunities for collaboration and investment from abroad. Stay abreast of developments in Iraq’s international commercial relations.
Seru bgtt nonton wayang