Sobat Jadul! Siapa nih yang masih inget sama Lampu Petromak? Si penerang andalan saat listrik padam atau pas lagi camping di tengah hutan? Nah, ternyata lampu jadul satu ini punya cerita seru di balik cahayanya yang terang benderang, lho.
Yuk, kita kupas tuntas asal usulnya sambil bernostalgia bareng Judal Jadul, tempatnya ngumpulin segala hal jadul yang bikin kamu rindu masa kecil.
Baca juga: Super Legend! 9 Brand Tertua Indonesia, Mana yang Paling Kamu Kenal?
Asal Usul Lampu Petromak

Max Greatz, Pencipta Lampu Petromak (Foto. Pinterest)
Lampu Petromak ini udah ada sejak tahun 1910, lho! Diciptakan di Jerman oleh Max Greatz (1851-1937), Presiden dari firma Ehrich & Graetz di Berlin, yang mengembangkan lampu, dan juga perancang utama.
Ia menciptakan sistem inovatif berbahan bakar parafin yang diubah menjadi gas berkalori tinggi. Hasilnya? Api biru super panas dan cahaya terang benderang.
Awalnya, lampu ini dipanaskan dengan spiritus metil, lalu berkembang dengan fitur “Rapidstarter” yang terhubung langsung ke tangki parafin. Dengan tekanan pompa tangan, bahan bakar menguap, bercampur udara, lalu terbakar di mantel untuk menghasilkan cahaya maksimal.
Di Indonesia sendiri, lampu petromak mulai masuk sekitar tahun 1916 dan populer digunakan pada tahun 1970-an hingga awal 1990-an. Saat itu, masyarakat masih banyak menemukan lampu petromak ini di wilayah pedesaan. Lampu ini akan menjadi banyak keluar terutama ketika ada hajatan atau perhelatan tontonan di tengah masyarakat
Baca juga: Kejayaan Radio di Indonesia, Kenangan Manis yang Tak Terlupakan!
Nama “Petromak” sendiri diambil dari kata “petromax,” yang merujuk ke jenis lampu tekanan yang pake bahan bakar minyak tanah atau bensin. Kerennya, lampu ini bisa nyala terang banget dan tahan lama, makanya dulu jadi primadona di era sebelum listrik merajalela.
Cara Menyalakan Lampu Petromak

Sumber Gambar: Pinterest
Sobat Jadul, cara menyalakan lampu petromak itu gampang banget, lho. Cara kerjanya juga unik banget, deh. Pertama, kita harus pompa udara ke dalam tangki bahan bakar buat bikin tekanan. Terus, bahan bakarnya naik ke bagian burner dan dipanasin sampe keluar cahaya terang.
Meski terlihat ribet, justru ini yang bikin Lampu Petromak punya charm tersendiri. Apalagi pas dinyalain, suara “desis”-nya itu lho, bikin suasana malam jadi kayak di film-film petualangan!
Setelah itu, nyalakan sumbu dengan korek api atau korek api gas. Pompa agar bahan bakar terus memberi pembakaran pada sumbu lampu, lalu setelah api nyala, atur intensitas cahaya sesuai kebutuhan kamu.
Perkakas Nostalgia, Antik, dan Unik
Lampu Petromak bukan sekadar alat penerangan, tapi juga saksi bisu perkembangan zaman. Dari dulu hingga sekarang, ia mengingatkan kita untuk selalu kreatif dan menghargai setiap kemudahan yang ada. Nostalgianya dapet banget!
Baca juga: Nostalgia Bus Tingkat: Ikon Transportasi Jadul yang Bikin Rindu
Buat kamu yang suka barang jadul atau lagi hunting koleksi nostalgia, jangan lupa mampir ke Judal Jadul! Siapa tahu kamu menemukan “harta karun” yang bikin masa kecil teringat kembali.
Mulai dari mainan tradisional, kosmetik lawas, hingga perkakas rumah tangga jadul, semuanya siap membawa kamu kembali ke era keemasan yang penuh kenangan. Yuk, cek langsung di outlet atau e-commerce Judal Jadul. Sampai Jumpa!
Antik bgt dulu kakek ku punya yang beginian buat malem walo udah ada listrik haha
Wahh dlu dirumah ada nihh
Woaahhhhh antik bgt lampu nya
Nyalain nya pake minyak tanah dulu