Sobat Jadul! Siapa, sih, yang nggak kenal dengan permainan tradisional layang-layang? Terutama buat kamu, para anak laki-laki, permainan ini pasti pernah masuk ke daftar permainan paling seru sepanjang masa.
Meski sederhana, layang-layang ternyata telah menjadi bagian dari budaya masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia
Saat angin sepoi-sepoi bertiup, anak-anak hingga orang dewasa berlomba menerbangkan layang-layang ke angkasa. Yuk, langsung aja kita cari tahu awal mulanya.
Baca juga: Dulu Hits Banget, Ini Fakta Unik dan Asal Usul Permainan Bola Bekel!
Awal Mula Layang-layang
Berdasarkan catatan sejarah, permainan ini berasal dari Tiongkok sekitar 2.500 tahun yang lalu. Awalnya, layang-layang bukan sekadar hiburan, melainkan memiliki fungsi yang lebih serius.
Layang-layang digunakan untuk keperluan militer, seperti mengukur jarak, mengirim pesan, hingga keperluan spiritual.
Seorang filsuf bernama Mozi dan temannya Lu Ban menciptakan layang-layang pertama dari kayu. Seiring berjalannya waktu, layang-layang berbahan kain dan kertas mulai populer.
Dari Tiongkok, permainan ini menyebar ke Korea, Jepang, hingga ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Perjalanan Layang-layang di Indonesia
Sumber Gambar: Pinterest
Sobat, meskipun banyak yang menyebutkan layang-layang berasal dari Tiongkok. Beberapa sumber menyebutkan bahwa layang-layang tertua justru berasal dari tanah air, tepatnya di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang bernama kaghati roo kolope atau kaghati kolope.
Mengutip dari tempo.co, Kaghati Kolope ternyata sudah eksis sejak 4.000 tahun yang lalu, lho! Fakta ini diungkap oleh seorang peneliti bernama Wolfgang Bick pada tahun 1997.
Baca juga: Biskuit Gem Rose Tawarkan Cita Rasa Unik, Kamu Pernah Coba?
Ia menemukan gambar layang-layang di dinding Gua Sugi, yang terletak di Desa Liangkobori, Muna, Sulawesi Tenggara.
Meski begitu, permainan ini memang patut diacungi jempol karena sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Di Indonesia sendiri, layang-layang memiliki makna budaya yang kuat. Layang-layang sering dikaitkan dengan ritual tertentu, seperti meminta hujan atau berkomunikasi dengan arwah leluhur.
Hingga kini, beberapa daerah di Indonesia masih memiliki tradisi menerbangkan layang-layang untuk acara adat, seperti Festival Layang-Layang di Bali dan Lombok.
Jenis layang-layang di Indonesia pun sangat beragam. Ada layang-layang berbentuk burung, naga, hingga yang berdesain tradisional seperti layangan sawangan dari Bali. Setiap jenis layangan memiliki filosofi dan keunikan tersendiri, menjadikannya simbol kreativitas masyarakat Indonesia.
Makna dan Filosofi Layang-Layang
Layang-layang punya filosofi mendalam, lho. Layang-layang yang terbang tinggi di langit sering dianggap sebagai simbol kebebasan dan kemandirian.
Selain itu, layang-layang mengajarkan kita untuk bersabar, mengatur strategi, dan bekerja sama saat menerbangkannya.
Baca juga: Rindu Masa Kecil? Intip Lagi 5 Wafer Paling Hits Tahun 90an Ini!
Permainan ini juga menjadi simbol kebersamaan. Saat kita kecil, anak-anak berkumpul di lapangan untuk adu layangan. Meskipun kalah atau menang, suasana akrab dan ceria selalu terasa.
Tidak heran, layang-layang menjadi salah satu permainan tradisional yang membawa nostalgia masa kecil bagi banyak orang.
Nah, kalo kamu kapan terakhir kali seru-seruan main layangan? Yuk, ambil layangan favoritmu dan rasakan lagi serunya nostalgia masa kecil!
selamat datang di bandar togel terbaik, situs toto resmi dan terpercaya
Layang2 mah kereeennn ….lahannya gak ada 😀😀😀
Dulu mah main layangan ga beli, tp dibikin bapak
tim yang cewek tapi suka maen layang layangan wkwk
Ku ambil bulu sebatang..
Ku potong sama panjang
Gabisa mainnya tp dulu suka banget liatin temen main layangan
Seru ini klo putus tetep di kejar 🤣
The way you present this topic is excellent. Great job!
I admire the clarity and depth of this article.
You have a talent for making complex topics easy to understand!