Sobat Jadul! Balik lagi bersama Judal Jadul, hari ini mari kita bahas salah satu transportasi umum yang sudah 50 tahun lebih melintasi Jakarta.
Bajaj adalah kendaraan bermotor beroda tiga yang berasal dari India dan digunakan sebagai alat transportasi umum. Dengan suara khasnya yang menderu dan desain unik menjadi simbol ikonis.
Yuk, kita langsung saja telusuri sejarah dan asal usul kendaraan ini.
Baca juga: Indonesia Salah Satunya: Intip Sejarah Yoyo, Mainan Tradisional di Banyak Negara!
Sejarah Singkat Bajaj
Awal mula kemunculan Bajaj diperkenalkan di Jakarta pada tahun 1970-an sebagai alternatif transportasi umum yang cepat dan fleksibel.
Kendaraan ini diimpor dari India, di mana bajaj atau “auto-rickshaw” telah lebih dahulu populer. Nama “bajaj” sendiri diambil dari nama perusahaan India yang memproduksi kendaraan ini, yaitu Bajaj Auto.
Meski di impor dari India, ternyata Bajaj telah memiliki onderdil di dalam negeri, lho. Yaitu diproduksi di Tegal, Jawa Tengah.
Perkembangan dan Popularitas Bajaj
Di masa awal, bajaj masih menggunakan mesin berbahan bakar bensin dengan suara berisik yang khas. Desainnya sangat sederhana, tiga roda dengan kabin kecil yang mampu menampung dua hingga tiga penumpang.
Bajaj juga dilengkapi dengan atap dan kaca penutup untuk melindungi penumpang dari cuaca dan debu.
Seiring waktu, bajaj mengalami berbagai perubahan baik dari segi teknologi maupun regulasi. Pada awal 2000-an, pemerintah mulai mendorong penggunaan bajaj berbahan bakar gas (BBG) untuk mengurangi polusi udara.
Bajaj berbahan bakar gas ini dikenal dengan nama “bajaj biru”, menggantikan bajaj oranye klasik yang ikonis.
Baca juga: Indonesia Punya: Ini Sejarah Roti Gambang, Salah Satu Roti Terbaik Dunia!
Tantangan dan Eksistensi Bajaj
Meskipun memiliki sejarah panjang, bajaj menghadapi tantangan besar di era modern. Kehadiran ojek online, transportasi berbasis aplikasi, dan kendaraan pribadi yang semakin terjangkau mengurangi popularitas bajaj.
Namun, keunikan dan fleksibilitasnya tetap menjadi daya tarik tersendiri. Dengan dukungan dari pemerintah dan komunitas pengguna setianya, bajaj masih memiliki peluang untuk mempertahankan eksistensinya.
Di tengah kemajuan teknologi dan persaingan ketat dalam sektor transportasi, mari kita tetap menghargai keberadaan bajaj sebagai simbol Jakarta yang penuh nostalgia.
Baca juga: Cantik Klasik, Intip Pesona si Legend Fanbo Cosmetics!
Nah, itu dia sejarah singkat bajaj. Di tengah kemajuan teknologi dan persaingan ketat dalam sektor transportasi, mari kita tetap menghargai keberadaan bajaj sebagai simbol Jakarta yang penuh nostalgia.
Sambil bernostalgia ria, kamu juga bisa menemukan kembali jajanan jadul di e-commerce Judal Jadul ataupun di outlet kami, lho.
Kamu yang ingin kembali ke masa kecil, sudah pasti Judal Jadul jawabannya. Yuk, kunjungi media sosial @judaljadul.official dan temukan outlet terdekat kami.
Choose BWER for trusted weighbridge systems in Iraq, offering customized solutions to optimize your industrial operations and ensure precise weight measurement every time.
Serving Iraq with pride, BWER supplies high-performance weighbridges designed to improve transport logistics, reduce inaccuracies, and optimize industrial processes across all sectors.