Siapa yang nggak penasaran ketika sebuah prosesor mobile disebut sebagai yang pertama di dunia? Apakah benar lompatan fabrikasi 2nm bisa mengubah cara ponsel menjalankan AI dan game?
Pada 20 Desember 2025, perusahaan raksasa itu mengumumkan Exynos 2600 sebagai flagship terbaru. Klaimnya: prosesor mobile 2 nm pertama di dunia dan penerus yang menjanjikan lebih tinggi pada performa dan efisiensi.
Secara singkat, pengumuman ini menarik perhatian penggemar teknologi dan gamer karena janji peningkatan kecepatan serta daya tahan baterai. Rilis ini juga relevan untuk ekosistem samsung galaxy, karena rumor menyebut perangkat Galaxy S26 akan memakai chipset ini pada debut awal 2026.
Di bagian berikutnya, kita akan membahas detail teknis seperti lompatan fabrikasi 2nm GAA, CPU deca-core, GPU Xclipse 960, ENSS, peningkatan NPU, hingga fitur kamera 320 MP dan video 8K. Artikel ini bersifat news/informational: fokus pada fakta, klaim resmi, dan implikasi untuk penggunaan sehari-hari.
Ringkasan Utama
- Pengumuman Exynos 2600 pada 20/12/2025 sebagai prosesor mobile 2 nm pertama.
- Janji performa lebih kencang dan efisiensi baterai yang lebih baik.
- Berpotensi debut di Galaxy S26 awal 2026, penting bagi ekosistem samsung galaxy.
- Detail teknis akan mencakup CPU deca-core, GPU Xclipse 960, NPU, dan fitur kamera/video.
- Artikel ini berfokus pada fakta resmi dan dampak pada pemakaian harian.
Samsung resmi merilis Exynos 2600, chipset flagship 2nm pertama di dunia
Tanggal 20 Desember 2025 jadi momen penting bagi pasar prosesor mobile. Perusahaan mengumumkan Exynos 2600 sebagai penerus langsung exynos 2500, dengan klaim fabrikasi 2 nm pertama di dunia.
Pergeseran dari proses 3 nm ke 2 nm dianggap loncatan generasi. Langkah ini bukan sekadar angka, tapi berpotensi membawa peningkatan performa dan efisiensi daya. Dampaknya juga ke kemampuan AI dan game di perangkat flagship.
Di level perbandingan high-level, perangkat flagship saat ini masih memakai solusi 3 nm seperti Snapdragon 8 Elite, Dimensity 9400 Plus, dan Apple A19 Pro. Pengumuman ini memicu diskusi di dunia tentang siapa yang akan unggul saat chipset baru masuk pasar komersial.
Ingat, semua klaim masih resmi dari pihak pembuat; hasil nyata biasanya terlihat setelah chip dipasang di perangkat. Publik pun menaruh ekspektasi tinggi pada lini samsung galaxy, terutama soal kemungkinan debut di Galaxy S26.
| Aspek | Exynos 2600 (2nm) | Flagship 3nm (contoh) |
|---|---|---|
| Kepadatan transistor | Lebih tinggi — klaim peningkatan | Tinggi, namun di bawah 2nm |
| Efisiensi daya | Klaim lebih baik | Baik, tergantung implementasi |
| Fokus | AI dan gaming | Performa umum dan efisiensi |
Selanjutnya kita akan membahas teknis fabrikasi 2nm GAA dan apa arti perubahan ini untuk kepadatan transistor serta manajemen daya.
Chip Samsung Exynos 2600 dan lompatan teknologi fabrikasi 2nm GAA
Peralihan ke fabrikasi 2 nm menandai babak baru dalam desain semikonduktor mobile. Versi terbaru ini menggabungkan struktur transistor yang lebih rapat dan manajemen daya yang lebih cerdas.
Apa itu Gate-All-Around (GAA) dan mengapa penting
GAA adalah arsitektur transistor yang membungkus saluran semikonduktor dari semua sisi. Desain ini memberi kontrol switch lebih baik dibandingkan transistor lama.
Hasilnya adalah sinyal lebih stabil dan kebocoran listrik berkurang. Itu sebabnya foundry menekankan teknologi ini pada produk flagship.
Dampak kepadatan transistor dan efisiensi daya
Kepadatan transistor yang lebih tinggi berarti lebih banyak elemen komputasi dalam area yang sama. Secara praktis, ini bisa meningkatkan kemampuan AI dan grafis tanpa menambah ukuran fisik.
Node 2 nm juga menawarkan efisiensi daya lebih tinggi: performa yang sama pada konsumsi lebih rendah, atau performa lebih tinggi pada batas daya serupa.
Perbandingan singkat dengan generasi 3 nm
Dibandingkan prosesor 3 nm populer di pasar, perangkat 2 nm berada selangkah di depan dari sisi kepadatan dan efisiensi. Namun, ukuran nm bukan satu-satunya faktor penentu.
Arsitektur CPU, GPU, NPU, dan desain termal masih sangat memengaruhi hasil nyata pada perangkat sehari-hari.
| Aspek | 2 nm GAA | 3 nm (flagship) |
|---|---|---|
| Kepadatan transistor | Lebih tinggi | Tinggi |
| Efisiensi daya | Lebih baik | Baik |
| Dampak ke pengguna | Baterai tahan lama, suhu stabil | Performa kuat, tergantung implementasi |
Selanjutnya, kita akan melihat konfigurasi CPU untuk memahami bagaimana lompatan fabrikasi ini berpengaruh pada kecepatan nyata.
Spesifikasi CPU Exynos 2600: deca-core Arm v9.3 hingga 3,8 GHz
Sekarang kita jabarkan susunan inti CPU dan bagaimana tiap kelompok bekerja untuk beban berbeda.
Konfigurasi inti dan arsitektur
CPU ini berupa deca-core berbasis Arm v9.3. Susunannya: 1x C1-Ultra (prime) hingga 3,8 GHz, 3x C1 Pro pada 3,25 GHz, dan 6x C1 Pro pada 2,75 GHz.
Peran tiap kelompok inti
Prime core C1-Ultra dikhususkan untuk tugas burst berat seperti membuka aplikasi atau hit CPU singkat dalam game.
Tiga core performa berjalan untuk beban menengah-berat yang butuh durasi lebih lama, misalnya rendering ringan atau proses AI on-device.
Enam core efisiensi menjaga konsumsi daya rendah saat aktivitas harian, sehingga baterai tak cepat terkuras untuk tugas ringan.
Klaim peningkatan dan implikasi nyata
Vendor mengklaim peningkatan performa hingga 39% dibanding exynos 2500. Klaim ini menarik untuk kelas flagship.
Dalam praktek, konfigurasi ini menjanjikan multitasking lebih lancar, stabilitas pada sesi gaming panjang, dan pemrosesan AI yang terus berjalan tanpa throttling berlebihan.
| Aspek | Detail | Manfaat |
|---|---|---|
| Arsitektur | Arm v9.3, 10 inti | Kompatibilitas teknologi terbaru |
| Clock | 3,8 / 3,25 / 2,75 GHz | Respons cepat dan efisiensi |
| Peningkatan vs generasi lama | +39% klaim vs exynos 2500 | Lebih stabil untuk beban berat |
Perlu diingat, performa game bergantung juga pada GPU dan optimasi perangkat lunak. Bagian selanjutnya akan membahas GPU dan fitur AI yang ikut menentukan pengalaman gaming.
GPU Xclipse 960 bikin gaming makin serius: ray tracing dan AI upscaling
Mesin grafis di dalam prosesor ini jadi faktor utama untuk pengalaman visual. GPU Xclipse 960 hadir sebagai pusat rendering yang menargetkan kualitas dan kelancaran saat bermain.
Xclipse 960: klaim komputasi 2x lebih kencang dari pendahulu
Klaim 2x komputasi berarti potensi frame rate lebih stabil dan opsi setting grafis lebih tinggi. Dalam praktik, ini membantu mempertahankan performa saat adegan kompleks.
Peningkatan ray tracing hingga 50% untuk pencahayaan dan bayangan lebih realistis
Perbaikan ray tracing membuat pencahayaan, pantulan, dan bayangan tampak lebih natural. Kenaikan 50% penting karena efek ini dulu sangat berat untuk ponsel.
Exynos Neural Super Sampling (ENSS): upscaling resolusi dan frame generation
ENSS menggunakan AI untuk meningkatkan resolusi output dan menambah frame. Hasilnya: tampilan lebih tajam dan gerakan lebih mulus tanpa naikkan konsumsi daya drastis.
- Frame rate lebih stabil meski pengaturan grafis naik.
- Resolusi internal bisa lebih rendah, namun output tetap tajam berkat upscaling.
- Trade-off: sedikit beban NPU tapi pengaruh ke baterai terkontrol.
| Aspek | Klaim | Dampak ke pengguna |
|---|---|---|
| Komputasi GPU | 2x lebih kencang | Frame rate stabil dan pengaturan grafis lebih tinggi |
| Ray tracing | +50% efisiensi | Pencahayaan dan bayangan lebih realistis |
| ENSS (AI) | Upscaling & frame gen | Kualitas visual naik, konsumsi daya terjaga |
Selanjutnya, kita lihat bagaimana unit NPU bekerja bersama ENSS untuk tugas AI on-device.
Performa AI (NPU) naik 113%: fokus pemrosesan on-device
Pergeseran fokus ke pemrosesan lokal membuat fitur AI lebih cepat dan pribadi. NPU adalah otak khusus AI yang mempercepat tugas kecerdasan buatan tanpa bergantung penuh pada CPU atau GPU.
Skema penggunaan AI di perangkat: gaming, kamera, dan produktivitas
Vendor mengklaim peningkatan performa pemrosesan AI hingga 113% pada NPU generasi baru di exynos 2600. Angka ini berarti tugas seperti upscaling game dan frame generation bisa berjalan lebih cepat di perangkat.
Contoh praktis: ENSS upscaling saat main game, pemrosesan kamera real-time untuk noise reduction, dan fitur produktivitas seperti transkripsi atau ringkasan dokumen langsung di ponsel.
Kenapa peningkatan NPU relevan untuk fitur Galaxy AI ke depan
Pemrosesan on-device membuat respons lebih cepat dan membantu menjaga privasi karena sebagian data tetap di perangkat. Hal ini relevan untuk roadmap samsung galaxy yang menekankan fitur AI lokal.
- Lebih responsif untuk interaksi real-time.
- Privasi lebih terjaga karena data tidak selalu dikirim ke cloud.
- Fleksibilitas fitur baru yang bergantung pada pemrosesan lokal.
| Aspek | Manfaat | Catatan |
|---|---|---|
| Peningkatan NPU 113% | Pemrosesan AI lebih cepat | Performa akhir tergantung optimasi software |
| On-device processing | Respons & privasi | Butuh manajemen daya dan termal |
| Use cases | Gaming, kamera, produktivitas | Integrasi dengan aplikasi penting |
Ingat, kemampuan hardware harus didukung oleh perangkat lunak. Selanjutnya kita akan membahas efisiensi daya dan manajemen panas untuk memastikan AI kencang tetap stabil saat penggunaan lama.
Efisiensi daya dan manajemen panas untuk penggunaan harian dan gaming lama
Baterai dan suhu jadi dua hal yang paling dirasakan saat pakai ponsel sepanjang hari. Klaim peningkatan efisiensi berasal dari kombinasi fabrikasi 2 nm dan desain arsitektur CPU, GPU, serta NPU.
Efisiensi daya berarti tugas ringan seperti scrolling, video call, dan navigasi tidak cepat menguras baterai. Hasilnya, perangkat lebih responsif tanpa perlu seringcas.
Klaim efisiensi berkat proses dan arsitektur baru
Fabrikasi 2 nm memungkinkan transistor lebih padat dan konsumsi daya lebih rendah. Bersama optimasi arsitektur, ini jadi dasar klaim peningkatan performa dan efisiensi dibanding generasi lalu.
Heat Path Block (HPB): jalur panas di level packaging
HPB adalah jalur pelepasan panas yang dibangun pada packaging. Ia membantu menyebarkan panas lebih cepat keluar dari modul saat beban berat.
- Sesi gaming panjang: suhu lebih terkendali dan frame rate konsisten.
- Penggunaan multitasking: sistem kurang sering menurunkan clock (throttle).
- Kenyamanan genggaman: perangkat terasa lebih sejuk saat main atau rekam video.
| Aspek | Manfaat | Catatan |
|---|---|---|
| Efisiensi & konsumsi daya | Baterai tahan lebih lama | Butuh optimasi software |
| HPB & manajemen panas | Suhu lebih stabil | Desain ponsel juga berpengaruh |
| Performa jangka panjang | Frame rate lebih konsisten | Thermal design menentukan hasil akhir |
Ingat, hasil akhir tergantung pada desain bodi, ruang internal, dan solusi pendingin di perangkat. Klaim pada exynos 2600 memberi harapan, namun implementasi pabrikan tetap penentu pengalaman nyata.
Kamera, video, dan fitur pendukung flagship: dari 320 MP sampai 8K
Fitur foto dan rekam kini lebih mengandalkan pipeline pemrosesan daripada sekadar angka megapiksel. ISP baru yang disematkan mendukung sensor hingga 320 MP dan membawa AI Visual Perception untuk optimasi otomatis.
ISP dan AI untuk hasil foto yang lebih matang
Dukungan sensor 320 MP berarti fleksibilitas cropping dan detail tinggi. Namun, hasil akhir tergantung pada pipeline ISP dan pemrosesan berbasis AI.
AI Visual Perception membantu mengenali adegan dan objek. Ini membuat penyesuaian warna, eksposur, dan noise reduction bekerja tanpa campur tangan pengguna.
Rekaman 8K 30 fps dan pemrosesan low-light
Rekam video 8K 30 fps adalah fitur kelas atas. Rekamannya butuh ruang penyimpanan besar dan manajemen panas yang baik.
Pemrosesan low-light memakai deep learning untuk menurunkan noise dan menjaga detail. Hasilnya lebih bersih meski kondisi gelap menantang.
Komponen pendukung dan keamanan
Dukungan memori LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.1 mempercepat akses data untuk pemrosesan foto dan video. Layar 4K 120Hz menghadirkan tampilan grafis halus untuk konten tinggi resolusi.
| Aspek | Manfaat | Catatan |
|---|---|---|
| Sensor hingga 320 MP | Crop fleksibel & detail | Menaikkan kebutuhan pemrosesan |
| 8K 30 fps | Kualitas video maksimal | Butuh storage & manajemen daya |
| Keamanan | Virtualization security & hybrid post-quantum | Perlindungan jangka panjang |
Secara keseluruhan, paket kamera dan video ini menunjukkan fokus pada kualitas akhir, performa grafis, serta keamanan. Kombinasi hardware dan AI membuat exynos 2600 layak dianggap paket lengkap untuk flagship dan calon perangkat samsung galaxy.
Kesimpulan
Generasi baru fabrikasi 2 nm menghadirkan kombinasi performa dan efisiensi yang layak dicermati. Exynos 2600 menandai lompatan proses 2nm GAA dengan konfigurasi CPU deca-core hingga 3,8 GHz dan fokus pada stabilitas beban berat.
Di sisi grafis, GPU Xclipse 960 plus ENSS dan ray tracing menjanjikan pengalaman gaming lebih halus. Unit NPU yang naik 113% juga membuka ruang fitur AI on-device dalam ekosistem galaxy.
Kamera dan multimedia lengkap: ISP untuk 320 MP dan rekam 8K 30 fps. HPB dan optimasi daya membantu jaga efisiensi daya saat penggunaan lama.
Jika benar debut di Galaxy S26 awal 2026, chipset ini bisa jadi salah satu yang paling menarik di dunia. Namun, pengalaman nyata bergantung pada implementasi perangkat dan ketersediaan global yang masih perlu dikonfirmasi.

