GTX 1660 Super Masih Kuat di 2024 Ini Daftar Game Esports yang Sudah Dites

Pernah nggak sih, kamu berdiri lama di depan rak komponen PC, hati bertanya-tanya? Upgrade VGA yang mana ya, yang bikin kantong nggak jebol tapi frame rate tetap mulus? Bagi banyak pemain di Indonesia, ini adalah pergulatan nyata setiap hari.
Di tengah lautan pilihan baru, nama satu kartu grafis jadul sering kali muncul dalam obrolan. Ia seperti veteran yang dipercaya, selalu siap diajak bertarung. Meski usianya sudah beberapa tahun, daya tariknya terhadap para pemain dengan dana terbatas tetap besar.
Artikel ini hadir untuk menjawab rasa penasaran itu. Kami melakukan serangkaian pengujian langsung pada judul-judul kompetitif paling populer saat ini. Hasilnya akan kami sajikan dengan jujur, layaknya rekomendasi untuk teman sendiri.
Kami akan mengupas tuntas value atau nilai yang ditawarkannya untuk gaming di resolusi 1080p. Dalam konteks pasar aksesori bekas tahun ini, posisinya masih menarik untuk dipertimbangkan. Simak review lengkapnya berikut ini.
Poin Penting
- Membahas kelayakan sebuah kartu grafis legendaris untuk bermain game kompetitif di tahun sekarang.
- Ulasan berdasarkan hasil tes aktual di berbagai judul esports populer.
- Menjelaskan mengapa komponen ini masih banyak dicari di pasar sekunder Indonesia.
- Memberikan konteks perbandingan dengan pilihan baru di segmen harga serupa.
- Fokus pada nilai terbaik untuk pengalaman bermain di resolusi 1080p.
- Rekomendasi praktis untuk membantu mengambil keputusan upgrade yang hemat.
- Data performa didukung dari sumber-sumber tepercaya.
Pengantar: Mencari GPU Tangguh dengan Budget Terbatas?
Tekad untuk upgrade PC kerap mentok di satu hal: anggaran yang pas-pasan. Ingin rasanya bermain dengan frame rate tinggi dan bebas lag, tapi dana yang tersedia terbatas. Ini adalah cerita klasik bagi banyak pemain di tanah air.
Di tengah tren judul-judul kompetitif yang makin menuntut, memiliki graphics card yang kuat bukan lagi sekadar kemewahan. Ia menjadi kebutuhan pokok untuk bisa bersaing secara adil. Kabar baiknya, kini ada banyak pilihan GPU berkualitas dengan harga di bawah Rp5 juta.
Mencari VGA yang murah namun tidak murahan memang tantangan nyata. Di sinilah kartu grafis legendaris seperti GTX 1660 Super sering muncul sebagai kandidat. Posisinya di pasar bekas Indonesia masih sangat menarik untuk ditinjau.
Konsep utamanya adalah value for money atau nilai terbaik untuk uang. Setiap rupiah harus menghasilkan performa optimal. Penting juga untuk menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan spesifik, apakah fokus ke game kompetitif atau juga hiburan ringan.
Bagian ini akan membuka pembahasan tentang berbagai options yang tersedia. Kami akan mengulas bagaimana mendapatkan nilai terbaik dari setiap pembelian komponen. Mari kita telusuri solusi untuk dilema klasik para gamers ini.
Mengenal Sang Legenda: Apa Itu GTX 1660 Super?

NVIDIA GeForce GTX 1660 Super bukan sekadar deretan angka dan huruf. Ia adalah simbol transisi dalam industri grafis komputer. Kartu ini mewakili puncak dari sebuah garis keturunan yang sangat populer.
Diluncurkan pada akhir 2019, produk ini menjadi model GeForce GTX terakhir dari NVIDIA. Setelahnya, perusahaan sepenuhnya beralih ke seri RTX dengan fitur Ray Tracing dan DLSS. Peluncurannya menjadi penutup sebuah era.
Di balik namanya, tersimpan spesifikasi yang solid untuk masanya. Berikut adalah hal-hal inti yang membangun performanya:
- Arsitektur: Dibangun dengan arsitektur Turing dari NVIDIA. Ini adalah fondasi utamanya.
- CUDA Cores: Dilengkapi dengan 1408 unit inti pemroses. Jumlah ini mendukung komputasi grafis yang cepat.
- Kecepatan Clock: Clock boost dapat mencapai hingga 1785 MHz. Kecepatan ini penting untuk frame rate yang tinggi.
- Memori: Memiliki kapasitas 6GB tipe GDDR6. Bandwidth-nya yang besar sangat membantu di pengaturan tekstur tinggi.
Kombinasi spesifikasi ini membuatnya dijuluki ‘kartu nilai terakhir’ oleh banyak penggemar. Saat baru beredar, pujian berdatangan karena rasio harga terhadap kinerjanya. Reputasi inilah yang kemudian melekat sebagai legenda.
Pasar GPU Budget 2024: Di Mana Posisi 1660 Super?
Lima tahun bukan waktu yang singkat di dunia teknologi. Lalu, bagaimana posisi veteran ini di tengah maraknya pilihan baru?
Dalam hierarki performa untuk standar tahun ini, ia masih bercokol di area mid-range untuk resolusi 1080p. Bukan lagi yang tercepat, tetapi bukan juga yang terlemah. Posisinya menjadi jembatan yang menarik.
Di pasar sekunder Indonesia, kartu grafis ini banyak diperjualbelikan. Kisaran harganya berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Angka ini menjadi pertimbangan utama bagi banyak pemain.
Dengan harga tersebut, ia sering jadi rekomendasi untuk rakitan PC hemat biaya. Bagi yang ingin upgrade dari graphics card lebih lama seperti GTX 1050 Ti, lompatan performanya masih sangat signifikan. Usianya tidak serta merta menghapus kemampuannya.
Kekuatannya tetap relevan untuk menjalankan aplikasi dan software modern. Fokus utamanya adalah gaming di resolusi Full HD. Ini adalah pondasi yang akan kita uji lebih lanjut.
GTX 1660 Super untuk Game Esports 2024: Masih Layak atau Tidak?

Sebelum melihat angka frame rate, mari kita sepakati dulu apa arti ‘layak’ dalam konteks bermain game kompetitif. Istilah ini sebenarnya relatif. Ia sangat bergantung pada ekspektasi pribadi dan judul apa yang paling sering kamu mainkan.
Bagi para pemain serius, parameter utamanya jelas. Pertama, kecepatan gambar atau frame rate harus tinggi. Minimal 60 FPS adalah batas bawah, namun untuk pertandingan yang ketat, angka 100 FPS ke atas jauh lebih ideal.
Kedua, stabilitas kinerja mutlak diperlukan. Fluktuasi atau stuttering yang tiba-tiba bisa merusak momen krusial. Pengalaman bermain yang mulus adalah kunci untuk bisa bersaing secara adil.
Dengan patokan itu, jawaban awal untuk judul-judul esports adalah: masih sangat layak. Genre kompetitif umumnya dirancang dengan optimasi yang baik. Tujuannya agar dapat dijalankan di beragam spek hardware, termasuk oleh kartu grafis beberapa generasi sebelumnya.
Bukti kekuatannya bisa dilihat dari data lain. Jika 1660 Super masih mampu mencapai 60+ FPS di game AAA berat seperti Cyberpunk 2077 pada pengaturan optimal 1080p, maka logikanya untuk judul yang lebih ringan ia akan lebih gesit. Ini menunjukkan fondasi performance yang solid untuk 1080 gaming.
Pengujian dari berbagai sumber juga mengonfirmasi ketahanan bantingnya. GPU veteran ini terbukti tangguh menghadapi tantangan judul kompetitif dan titles AAA ringan. Ia terus menjadi pilihan yang relevan bagi pemain dengan anggaran terbatas.
Jadi, secara umum, kartu ini tetap cukup tangguh untuk kebutuhan tersebut. Namun, pembahasan akan lebih menarik ketika kita mengulik angka rinci dari setiap game. Hasil tes nyata di bagian berikutnya akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan terukur.
Hasil Tes Nyata: Frame Rate di Game Populer
Setelah membahas potensi, kini saatnya melihat bukti konkret. Berikut adalah hasil pengujian performance di berbagai arena kompetitif.
Data ini dikumpulkan dari pengujian di resolusi 1080p. Pengaturan grafis umumnya diatur ke High atau Medium-High untuk keseimbangan visual dan kecepatan.
Untuk memudahkan, berikut ringkasan performa yang dapat diharapkan dari graphics card ini.
| Game | Pengaturan Grafis (1080p) | Estimasi Frame Rate (FPS) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Valorant | High | 200+ | Sangat ideal untuk monitor refresh rate tinggi. |
| Counter-Strike 2 | Medium-High | 120 – 160 | Performa tetap sangat playable pasca-upgrade engine. |
| Apex Legends | High | 90 – 110 | Kinerja sangat mumpuni untuk pertarungan cepat. |
| Fortnite | Mode Performance / Medium | 144+ | Mode khusus untuk frame rate kompetitif. |
| Dota 2 | High | 100+ | Berjalan sangat lancar tanpa hambatan. |
| GTA V | High | 70 – 80 | Contoh title AAA ringan yang masih sanggup ditangani. |
Valorant: Sangat Lancar untuk Competitive Play
Di arena tembak-menembak taktis Riot Games ini, GTX 1660 menunjukkan taringnya. Dengan pengaturan High di 1080p, angka frame yang dihasilkan melayang tinggi.
Kamu bisa mengharapkan frame rate konsisten di atas 200 FPS. Bahkan dalam situasi clutch dengan banyak efek kemampuan, angka jarang turun drastis.
Ini menjadikannya pasangan sempurna untuk monitor dengan refresh rate 144Hz atau 165Hz. Setiap gerakan musuh akan terlihat halus dan responsif.
Counter-Strike 2: Penantang Utama yang Tetap Digdaya
Transisi dari CS:GO ke CS:2 membawa peningkatan visual signifikan. Beban pada video card pun bertambah. Namun, veteran ini masih mampu bertahan.
Dengan preset Medium-High, performance yang didapat berkisar antara 120 hingga 160 FPS. Angka ini lebih dari cukup untuk pengalaman bermain kompetitif yang mulus.
Untuk hasil terbaik, nonaktifkan beberapa fitur graphics seperti High-Quality Water. Fokus utamanya adalah pada kejelasan visual dan kecepatan reaksi.
Apex Legends: Petualangan di Olympus Tetap Mulus
Game battle royale dengan pergerakan cepat ini membutuhkan konsistensi. Kabar baiknya, 1660 Super sanggup memenuhi permintaan tersebut.
Di pengaturan High 1080p, frame rate akan bertahan di kisaran 90-110 FPS. Kinerjanya stabil bahkan selama pertempuran 3 tim di area terbuka.
Data dari pengujian lain bahkan menunjukkan power yang cukup untuk resolusi 1440p dengan 60-70 FPS. Untuk Full HD, performanya jelas sangat mumpuni.
Fortnite: Mode Performance untuk Kemenangan
Epic Games menyediakan opsi khusus untuk pemain kompetitif. Mode Performance mengutamakan kecepatan di atas kualitas visual maksimal.
Dengan mode ini diaktifkan, GTX 1660 Super dapat mendorong frame hingga melampaui 144 FPS dengan mudah. Ini adalah zona nyaman untuk meraih Victory Royale.
Jika kamu lebih suka grafis yang lebih bagus, preset Medium tetap memberikan pengalaman di atas 100 FPS. Pilihan ada di tanganmu.
Dota 2 & Mobile Legends: Bangku Cadangan? Tidak!
Untuk judul MOBA populer ini, pertanyaannya bukan “apakah bisa”, tetapi “seberapa mulus”. Jawabannya: sangat lancar.
Dota 2 berjalan tanpa masalah di atas 100 FPS dengan settings High. Semua efek kemampuan dan kerumunan creep tetap terlihat jelas dan responsif.
Mobile Legends: Bang Bang via emulator atau versi PC resmi juga bukan beban. Graphics card ini memiliki lebih dari cukup power untuk menjalankannya di high settings dengan frame rate maksimal.
Bonus: Bagaimana dengan Game AAA Ringan?
Fleksibilitas card ini tidak berhenti di genre kompetitif. Ia juga menawarkan great value untuk judul-judul AAA yang sudah berusia beberapa tahun atau yang tidak terlalu berat.
Grand Theft Auto V, misalnya, masih dapat dinikmati dengan pengaturan High dan frame rate 70-80 FPS. Pengalaman berkendara dan aksi tetap sangat menyenangkan.
Judul seperti Red Dead Redemption 2 memerlukan kompromi. Dengan preset Medium, kamu masih bisa mencapai 50-60 FPS yang cukup playable. Demikian pula, Forza Horizon 5 di settings Medium-High memberikan pengalaman balap yang halus.
Ini membuktikan bahwa GTX 1660 bukan hanya untuk gaming kompetitif. Ia masih merupakan pilihan yang solid untuk hiburan gaming yang lebih luas.
Kelemahan yang Harus Diketahui Sebelum Beli
Tidak ada produk yang sempurna, termasuk sebuah kartu grafis legendaris. Mengenal batasnya sama pentingnya dengan mengagumi kelebihannya.
Bagian ini hadir untuk bersikap jujur. Kami akan membahas hal-hal yang mungkin kamu korbankan dengan pilihan ini. Tujuannya adalah mengatur ekspektasi, bukan mengecilkan hati.
Setelah melihat frame rate yang mengesankan untuk judul kompetitif, sekarang saatnya melihat sisi lain koin.
Ray Tracing dan DLSS: Fitur yang Harus Dikorbankan
Ini adalah pengorbanan terbesar. Kartu ini diluncurkan tepat sebelum NVIDIA sepenuhnya beralih ke seri GeForce RTX.
Akibatnya, ia tidak memiliki dukungan hardware untuk ray tracing. Apa itu ray tracing? Ini adalah teknologi yang mensimulasikan perilaku cahaya secara realistis.
Hasilnya adalah bayangan, pantulan, dan iluminasi yang sangat natural. Fitur ini kini menjadi standar di banyak titles AAA baru.
Kamu juga akan kehilangan DLSS. Ini adalah fitur cerdas dari NVIDIA yang menggunakan AI untuk meningkatkan kinerja.
DLSS merender game pada resolusi lebih rendah, lalu upscales secara cerdas ke resolusi target. Hasilnya, frame rate naik signifikan dengan kejernihan visual yang hampir sama.
Tanpa kedua features modern ini, beban kerja sepenuhnya jatuh pada power hardware asli. Di era dimana banyak games baru mengoptimalkan diri untuk teknologi ini, ketiadaan keduanya bisa membatasi umur panjang kartu ini.
Masa Depan dan Game AAA Berat: Waspadai Batasnya
Untuk judul esports yang dioptimalkan dengan baik, kekuatan kartu ini masih cukup. Namun, dunia gaming tidak berhenti di situ.
Titles terbaru seperti Alan Wake 2 atau Cyberpunk 2077 dengan Path Tracing adalah cerita berbeda. Judul-judul ini dirancang untuk memanfaatkan GPU generasi terkini.
Dengan komponen ini, kamu harus bersiap menurunkan settings grafis secara signifikan. Dari High atau Ultra, mungkin turun ke Medium atau bahkan Low untuk mendapatkan pengalaman yang playable di 1080p.
Batas lain adalah kapasitas memory. Memori 6GB saat ini masih cukup untuk sebagian besar judul di 1080p. Namun, tren tekstur yang semakin tinggi dan detail dunia terbuka yang luas bisa dengan cepat memenuhi memori tersebut di masa depan.
Ketika memory penuh, performance akan anjlok karena data harus diambil dari penyimpanan yang lebih lambat. Ini adalah batasan desain yang melekat.
Jadi, meski tangguh hari ini, pertimbangkan bahwa untuk game AAA berat mendatang, kompromi akan lebih besar. Pahami batas power ini sebelum memutuskan.
Perbandingan Nilai: 1660 Super vs. Pesaing di Harga Serupa
Pasar GPU Indonesia menawarkan beragam pilihan, masing-masing dengan keunggulan dan komprominya sendiri. Memilih komponen yang tepat butuh pertimbangan matang antara anggaran dan kebutuhan.
Bagian ini akan mengupas tuntas tiga pesaing utama di segmen menengah ke bawah. Kita akan melihat bagaimana mereka bersaing dalam hal harga, kinerja, dan fitur.
Analisis ini membantu kamu mengambil keputusan berdasarkan prioritas pribadi. Apakah fitur terbaru, performa maksimal, atau harga terendah yang paling penting?
Lawan dari NVIDIA Sendiri: RTX 3050
RTX 3050 hadir sebagai penerus generasi baru dari NVIDIA. Kartu ini menawarkan teknologi modern yang tidak dimiliki pendahulunya.
Dari segi harga, komponen ini biasanya dijual baru dengan banderol Rp3,7 hingga 4,5 juta. Ini lebih tinggi dibandingkan varian bekas yang kita bahas.
Apa yang kamu dapatkan dengan selisih biaya tersebut? Berikut poin-poin utamanya:
- Fitur Modern: Dukungan penuh untuk Ray Tracing dan DLSS 2.0. Teknologi ini meningkatkan realisme dan kinerja di judul-judul terkini.
- Kinerja: Dalam tes, performanya tidak jauh melampaui pendahulunya untuk judul kompetitif tanpa fitur RT/DLSS. Lompatannya lebih terasa di game AAA baru.
- Konsumsi Daya: Relatif efisien, mirip dengan desain sebelumnya.
Pertimbangan utama di sini adalah trade-off. Kamu membayar lebih untuk akses ke fitur generasi baru. Jika fokusmu hanya pada judul kompetitif klasik, selisih kinerjanya mungkin tidak sebanding dengan tambahan biaya.
Lawan dari AMD: Radeon RX 6600
RX 6600 dari AMD sering disebut sebagai penantang berat di segmen ini. Kartu grafis ini menawarkan peningkatan signifikan dalam hal kemampuan mentah.
Harganya berkisar antara Rp4,5 sampai 5 juta untuk unit baru. Dengan anggaran sedikit lebih longgar, ini bisa menjadi pilihan yang menarik.
Keunggulan utamanya terletak pada beberapa aspek berikut:
- Performa Tinggi: Kemampuannya setara dengan RTX 3060 dalam banyak pengujian. Ini adalah lompatan besar dari kartu generasi sebelumnya.
- Teknologi AMD: Mendukung FSR (FidelityFX Super Resolution), fitur upscaling cerdas yang mirip dengan DLSS.
- Value Proposition: Rasio harga terhadap kinerjanya sangat baik untuk segmen ini.
Dengan selisih sekitar Rp1-2 juta dari harga bekas pesaingnya, kamu mendapatkan peningkatan kemampuan yang nyata. Bagi yang anggarannya memungkinkan, ini adalah salah satu options terbaik untuk masa depan.
Pilihan Ultra Hemat: RX 6500 XT
Di ujung spektrum yang lain, ada RX 6500 XT. Komponen ini menargetkan pemain dengan anggaran sangat ketat.
VGA ini bisa didapatkan dengan harga Rp2,8 hingga 3,6 juta. Posisinya jelas sebagai alternatif termurah di pasaran.
Namun, ada beberapa batasan yang perlu dipahami sebelum memilih:
- Memori Terbatas: Hanya memiliki VRAM 4GB. Ini bisa menjadi kendala untuk tekstur tinggi atau judul yang lebih baru.
- Kinerja: Kemampuannya lebih rendah dibandingkan kedua pesaing sebelumnya. Cocok untuk judul kompetitif ringan atau pengaturan grafis sederhana.
- Efisiensi Daya: Sangat hemat energi, cocok untuk rakitan dengan PSU terbatas.
Pilihan ini tepat untuk kamu yang benar-benar fokus pada penghematan biaya. Kinerjanya cukup untuk menjalankan judul seperti Valorant atau CS2 dengan pengaturan optimal. Namun, untuk ekspansi ke judul yang lebih berat di kemudian hari, ruang upgradenya terbatas.
Setiap graphics card memiliki cerita dan target pasarnya sendiri. Nilai terbaik selalu kembali ke prioritas dan rencana penggunaan jangka panjangmu.
Kesimpulan: Rekomendasi Akhir untuk Gamer Indonesia
Pada akhirnya, memilih komponen PC adalah soal mencocokkan kebutuhan dengan anggaran. GTX 1660 Super tetap menjadi kandidat kuat di kelas harganya untuk performa 1080p.
Rekomendasi kami jelas. Kartu grafis ini sangat cocok untuk pemain dengan dana terbatas yang fokus pada judul kompetitif. Jika Ray Tracing bukan prioritas, value yang ditawarkan masih sangat bagus.
Namun, bagi yang menginginkan fitur visual terbaru atau lebih future-proof, pertimbangkan opsi seperti RTX 3050. Anggaran ekstra akan membawa teknologi generasi baru.
Jika memutuskan membeli, utamakan seller terpercaya di pasar bekas. Periksa kondisi fisik dan pastikan ada sisa garansi. Ini adalah solusi hemat untuk rakitan gaming ekonomis.
Apapun pilihanmu, pengalaman bermain yang menyenangkan tetap bisa diraih. Tentukan prioritas dan pilih graphics card yang paling sesuai dengan jalan permainanmu.




