Ngemil Seru Ala Jogja: Sejarah Ampyang Kacang, Si Manis yang Legendaris

Admin
Admin
3 Min Read
Ampyang Kacang, Judal Jadul, Jajanan Jadul, Nostalgia, Sejarah Ampyang Kacang, Yogyakarta, Jogja, Oleh-oleh
Sumber Gambar: Arsip Judal Jadul

Sobat Jadul! Siapa yang bisa menolak cita rasa manis dari Ampyang Kacang? Jajanan jadul yang satu ini merupakan camilan tradisional khas Yogyakarta yang memiliki cita rasa manis dan renyah. 

Terbuat dari perpaduan kacang tanah dan gula merah, ampyang dijamin menghasilkan kombinasi sempurna yang memanjakan lidah. Selain enak, ampyang juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang menarik untuk ditelusuri, lho. Mari kita bahas lebih lanjut keistimewaannya. 

Sejarah Singkat Ampyang Kacang

Sejarah ampyang sebenarnya tidak dapat dipastikan, sebab makanan ini telah ada di Indonesia sejak lama. Namun, beberapa teori menyatakan bahwa ampyang berasal dari zaman kerajaan Jawa Kuno karena dahulu kala merupakan camilan para bangsawan dan raja. 

Nama “Ampyang” sendiri disematkan masyarakat karena bentuknya yang rusak. Dalam bahasa Jawa, ampyang adalah penyebutan jalan yang berlubang atau berbatu dan tidak rata. 

Sebenarnya, makanan ini tidak hanya terdapat di Yogyakarta saja, tetapi ada juga di Solo, Salatiga, dan kota-kota lain di daerah Jawa Tengah. Namun, dikenal sebagai makanan khas Yogyakarta dan banyak dijual sebagai buah tangan para pelancong. 

Keistimewaan Si Manis Ampyang

Keistimewaan ampyang kacang terletak pada cara pembuatannya yang tetap mempertahankan metode tradisional. Gula jawa, kacang tanah, atau bahan isian lainnya dan kadang ditambahkan jahe sebagai penambah cita rasa atau menambah aroma dan kelezatan ampyang. 

Ampyang dibuat dengan memanaskan gula jawa dan jahe di dalam air hingga menjadi adonan kental. Kemudian kacang tanah yang sebelumnya telah disangrai dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk sampai rata. Kacang yang sudah tercampur dengan gula tersebut kemudian dicetak dan didinginkan.

Ampyang Kacang dalam Budaya Modern

Di tengah gempuran makanan modern yang semakin bervariasi, ampyang kacang tetap berhasil mempertahankan eksistensinya. Di Yogyakarta, ampyang kacang sering dijual di pasar-pasar tradisional maupun pusat oleh-oleh. Bagi wisatawan, ampyang kacang menjadi salah satu oleh-oleh wajib yang dibawa pulang setelah berkunjung ke kota budaya ini.

Tidak hanya itu, beberapa inovasi juga mulai dilakukan oleh produsen lokal untuk menarik minat generasi muda. Misalnya, dengan menambahkan varian rasa seperti cokelat atau kopi pada ampyang kacang, tanpa menghilangkan cita rasa tradisionalnya.

Sekarang, kamu tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati kenikmatan ampyang kacang. Cukup kunjungi outlet atau e-commerce Judal Jadul, si manis ini akan langsung meluncur ke rumah kamu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai outlet terdekat kami, kamu bisa mengunjungi  media sosial Judal Jadul, ya! Selamat bernostalgia.

Share this Article
3 Comments